Wednesday, October 29, 2008

Biarlah


Tubuh seperti keram. Namun enggan berhanjak juga. Hari masih terang...pun malam terasa menepuk sadar senantiasa. Berkata pada ruang terjaga... jangan lengah saat ini. Teruslah lihat, teruslah bergerak karena waktu tak akan berulang.

Ohh, jalan terasa masih demikian panjang. Tapi siang yang terang dan malam yang sadar terus memberi kejutan. Ya ALLAh Yang Memegang kuat Jiwa. Berilah senantiasa harapan, sisipkanlah senantiasa pijar-pijar semangat, tuntunlah mata yang rabun dan buta.

Aku yang keras pada diri, biarlah kelak ku sambut benih yang berbuah, karena buah kesabaran akan manis rasanya.

Tuesday, October 07, 2008

Menjadi Dirimu

Saat orang lain mengatakan dirimu begini kamu akan menganggap dirimu begini. Ketika lain orang mengatakan dirimu begitu kamu akan berubah persepsi bahwa dirimu begitu. Lalu adakah ketika kamu mengatakan dirimu siapa dan kamu akan terpuruk?

Sesungguhnya yang paling mengenalmu adalah dirimu sendiri. Lalu kamu tidak perlu kikuk apa kata orang. Orang berbicara hanya dengan bercermin pada diri mereka sendiri, meraba kulit, tidak benar-benar tahu. Hanya berharap dirimu sama dengan prasangka mereka. Dengan begitu mereka merasa bisa memahami dirimu. Yang perlu dipahami adalah kamu memahami siapa dirimu sendiri dan apa yang kamu mau.
Tidak berarti bahwa kamu tidak membutuhkan siapa-siapa. Tanpa mereka kamu merasa tidak berarti. Hidup sendiri, menikmati kesenangan dan duka sendiri, mengambil keputusan sendiri, kesendirian itu justru membuatmu bingung dan hampa. Lalu apa gunanya hidup jika tidak berguna bagi orang lain.

Jujur saja bahwa kamu ingin merasa berguna, meski orang itu mengatakan kamu begini dan begitu. Kamu akan berusaha memahami mereka sebagaimana mereka berusaha memahami dirimu. Tak perlu sungkan menghadapi dirimu dan dinamika hidup. Tak perlu lari bersembunyi ke balik tabir acuh dan malu. Terima takdir dengan "nerimo", supaya otakmu waras dan selaras.

Wednesday, October 01, 2008

Beduk kemenangan gemuruh ditabuh
Suaranya menggema di ruang kalbu
Dentumnya mendesak ucap tulus
Saudara..sahabat.. maafkan aku
Khilaf dan salah biarlah berlalu
Hingga fitri menjelma padamu


Taqabbalallahu minna wa minkum
shiyamana wa shiyamukum

IED MUBARAK

Ingin Jadi Apa?

Pertanyaan-pertanyaan yang terkadang mampir dan bersarang di kepala....

Apa yang sedang kau lakukan? Yang kau inginkan? yang kau tuju? Ketika sampai di suatu jalan, apakah kau bertanya yang sama? Saat itu apakah jawabnya masih sama ataukah yang timbul hanya alasan demi alasan?

Hidup terkadang memaksa kita berada pada situasi yang berbeda. Memaksa diri kita bertahan menggunakan hati dan logika. Memaksa pikiran kita lebih kreatif. Siapa tangguh, ia akan terus memiliki jawaban yang sama. Siapa yang pengecut ia hanya akrab dengan beribu alasan. Dan siapa yang memiliki jawaban yang berbeda? Mungkin mereka yang benar-benar terdesak oleh keadaan lalu melakukan switching, mengikuti arus sambil membuat langkah-langkah baru untuk tujuan yang sama.
Yang penting adalah apakah kau benar-benar yakin dengan pilihan hidupmu? Tujuanmu? Karena langkah adalah proses dan hiburan. Keyakinanlah yang membuatmu berani mengambil keputusan, melangkah, dan bertahan. Jika kau tidak sedang benar-benar yakin, tanyakan kembali pada hatimu apa yang sebenarnya kau inginkan dan resiko apakah yang kira-kira ada didepan. Mintalah nasehat pada Sang Khalik, Pemilik jiwa dan Hati. Jangan biarkan kebodohan merabunkan pandanganmu. Pikirlah jernih melihat masa depan. Karena hidup bukan permainan.