Monday, January 24, 2011

BISIK HATI


Air mata sungguh berkah. Harus lari ke mana? Tak ada tempat selainMU. Tidaklah Kau datangkan penentram jiwa buatku dalam zatnya yang rupawan agar sekedar tahu kehidupan, melainkan agar aku tak melena dalam kesombongan dan kebodohan. Ia mengajarkan banyak isyarat hikmah yang begitu lama dapat kumengerti. Bukanlah untuk mencari kesempurnaan, melainkan keteguhan dan kedamaian yang hakiki. Ketika ia pergi, apakah nurani tengah berbisik saat itu? Ku rasa YA. Tak tahu apa yang ia cari, tapi darinya kutemukan apa yang aku cari. Pencarian takkan berakhir hingga suatu saat akan sampai pada maqamnya... dengan bisikan nurani yang memantapkan hati pada kematangan jiwa. Ketika ia pergi, tidaklah aku katakan ia pengingkar, melainkan hakikatnya musyafir yang mencari bangunan jiwa yang kokoh. Ia tengah mencari, aku pun demikian.

Ia adalah karunia dariMu. Kini kepadaMu ia kembali..! Aku Ikhlas...

Aku bersyukur karena menyayanginya.